Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Selasa, 12 Maret 2013

Cerita Sang Cinta

Alkisah, di suatu pulau kecil tinggallah berbagai benda abstrak ada CINTA, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, kecantikan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. 

Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik membasahi kakinya. 

Tak lama CINTA melihat kekayaan sedang mengayuh perahu, “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!,” teriak CINTA “Aduh! Maaf, CINTA!,” kata kekayaan “Aku tak dapat membawamu serta nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu kekayaan cepat-cepat pergi mengayuh perahunya. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!,” teriak CINTA. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak dapat mendengar teriakan CINTA. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.

Silih Berganti


Kairo, 04 April 2011 

Rotasi waktu berputar silih berganti 
Layaknya kincir kecil buatanku 
Memutar jarak hidup dan kematian 
Menjadi hitungan mundur 
Sejarah dan peradaban 

Pertemuan … perpisahan silih berganti 
Seiring datangnya siang dan malam 
Meninggalkan kenangan sedih dan bahagia 
Di lubuk mereka sanak saudara juga keluarga 


Mereka tumbuh bergulirnya waktu 
Menempuh dahan-dahan kehidupan 
Terkadang penuh rintihan dan jeritan 
Juga gemuruh tawa dan sorakan 
Yang datang tak disangka-sangka

Kamis, 28 Februari 2013

Sepenggal Kisah Hafsah binti Umar

Oleh: Ziyaush shabri

إنها صوامة قؤامة وهي زوجتك في الجنة
"Dia seorang yang teguh pendirian dan merupakan istrimu di surga"

Dengan Hafsah binti Umar kita semakin dekat mencium keharuman setangkai bunga dari taman keluarga umar. Bersama Ummul Mukminin kita menelusuri bunga yang dilimpahkan kepadanya kemuliaan dan keutamaan yang menakjubkan Ummul Mukminin untuk mengatakan atau mensifatkan dengan kata-kata seorang Hafsah binti Umar r.a..

1.      Keluarga Hafsah
Ayahnya seorang Faruq umat ini. Seorang yang sederhana, dermawan, sangat adil, dan begitu penyayang. Dia seorang yang mulia di tanah jazirah Arab, penyebar agama Islam, ahli ibadah yang wara', memancarkan sebuah tekad dengan ibadahnya, memiliki kecerdasan, aktif. Seorang guru yang banyak membenarkan pemahaman hidup, membungkusnya dengan kebesaran dan kekaguman akhlak serta tingkah laku, dan menjadi pemimpin bagi orang-orang bertaqwa. Dia memberikan seluruh suri tauladan bagi manusia tanpa habisnya, tauladan yang dilaksanakan dalam kekuasaannya menjadi keberkatan dunia yang di ambang pintunya dipenuhi dengan ghanimah dan segala kebaikan. Seorang yang banyak diturunkan al-Quran sesuai dengan pendapat dan perkataannya. Seorang yang mengislamkan diri dengan terbuka, menjadi penolong dengan hijrahnya, dan adil dalam pemerintahannya. Dialah al-Faruq umat yang bertaubat "Umar bin Khatab".

For You

Tolong jangan hukum aku cinta,
 Aku sedang tak ingin mengenalmu,
 Hatiku terluka karenamu,
 Jiwa ini tercabik oleh rasamu,
 Jauhi aku cinta...
  
Berilah ruang yang luas dalam jiwa,
Berilah sedikit celah-celah di balik rerimbunan semerbak bunga,
Aku ingin melihat di balik sana,  
Ada apa lagi.. ada cerita yang bagaimana lagi,
Aku bahkan sangat lelah untuk terus mengenalnya,

Ajari aku cinta untuk mengenalmu bukan dari mata,
Ajari aku untuk mengenalmu dari jiwa,
Ajari aku mengenalmu atas seizin Allah maha kuasa,

Dan ajarilah aku cinta...
Bagaimana hati ini dapat memilihnya,
Pilihan Allah yang belum tentu indah di mata manusia,



Buat Sahabat yang selalu ada di hati

Terima kasih akan segala hal yang tlah engkau berikan, aku mungkin tak bisa membalasnya. Segala hal yang telah kita lalui sangat berharga bagi diriku. Kau mengajarkanku akan segala hal  di dunia ini. Begitu juga akan cinta yang telah engkau tanamkan ke dalam hatiku.

Aku mencari cinta sejati, cinta yang memberikan sebuah komitmen untuk menjalani kehidupan bersama nantinya dalam ikatan pernikahan. Ya, itulah cinta sejati, bukan hanya sebuah pengorbanan yang sia-sia tanpa ada sebuah ikatan.

Sahabatku yang paling aku cintai…

Sebuah Cerita

Sebuah cerita dunia yang fana
tentang seorang pemuda di masa belia
mencari ilmu di seberang sana
di sebuah negeri para ulama
alangkah indah hiasan dunia
membuat pemuda lupa akan dirinya
karna pergaulan antar sesama
niat pertama menjadi ulama
berakhir sedih bandar narkoba
alangkah sayang sang pemuda
tujuan hilang putus asa
hendak kembali apa yang dibawa


Kairo, 16 januari 2012

Lentera Malam



Lentera… dimana lentera itu
menghilang tak satupun yang tahu
lentera… dimana lentera malamku
tak bergeming saat malam senja menyatu
gelap gulita senyap tak bernyawa
lentera malam
carilah dia untuk ku
menggantikan kumbang-kumbang ku
dalam kegelapan yang menakutiku

Kairo, 14 Febr 2013
 

Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir

Serambinews.com